Wayan Suliastama, Membangun Villa Menyambut Asa

Memiliki sebuah usaha dibidang akomodasi di daerah pariwisata tentu adalah sesuatu yang lumrah namun tidak semua orang memiliki kesempatan dan keberanian untuk mewujudkannya apalagi bagi orang yang tidak memiliki latar belakang dan pengetahuan tentang seluk beluk bisnis penginapan. Namun di salah satu sudut sebuah pulau Nusa Penida, seseorang yang bernama Wayan Suliastama telah memberanikan diri untuk mencoba dan berhasil mewujudkan apa yang bagi banyak orang bukanlah hal mudah.


Membangun usaha penginapan dari titik 0 dalam arti harfiah yang sebenarnya, Wayan Suliastama benar-benar turut terlibat dalam pembangunan fisik villa Sunrise Hill miliknya yang terletak di Banjar Anyar, Desa Sakti, Nusa Penida. Mulai dari menyiapkan lahan, menggali tanah untuk pondasi hingga memasang atap, memasang keramik, membuat kolam renang hingga menata pepohonan untuk taman.

Berawal dari salah satu rumah pribadinya yang direnovasi sehingga menjadi 4 kamar yang bisa disewakan kepada wisatawan dan ternyata mendapat respon yang positif dengan seringnya wisatawan menginap, Wayan Suliastama memberanikan diri untuk mengembangkan usahanya dengan membangun 5 buah villa tambahan lengkap dengan fasilitas kolam renang, wifi, air panas, dan lain-lain sehingga villa Sunrise Hill miliknya kini menawarkan kenyamanan yang lebih bagi para wisatawan yang hendak menghabiskan liburannya di Nusa Penida. 

Lahir pada tahun 1973 di Nusa Penida dimana rumput laut merupakan salah satu atau mungkin satu-satunya komoditi pertanian yang bisa diandalkan pada saat itu, Wayan Suliastama hanya bisa mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang mampu. Bersama dengan sang kakak, mereka sempat membantu orang tua bertani rumput laut hingga pada sekitar tahun 89 Wayan Suliastama memberanikan diri merantau untuk mencari pengalaman di Denpasar dengan bekerja sebagai buruh di sebuah penggilingan padi dengan upah hanya Rp 30.000,- setiap bulannya. Selain itu Wayan Suliastama juga pernah bekerja di pertukangan yang memproduksi jukung / perahu tradisional Bali.

Kini, selain memiliki usaha villa, Wayan Suliastama juga membuka usaha di bidang pembuatan cetakan beton untuk pelinggih/sarana persembahyangan umat Hindu di Bali. Dengan dibantu oleh 4 orang tenaga kerja, produksinya bisa memenuhi kebutuhan untuk wilayah Nusa Penida dan pulau tetangga Nusa Ceningan dan Lembongan, selain sesekali juga dikirim ke pulau Bali guna memenuhi permintaan warga perantau dari Nusa Penida yang telah memiliki rumah di Denpasar.

Wayan Suliastama merupakan pribadi yang sederhana, keinginannya juga tidak muluk-muluk, hanya berharap agar dunia pariwisata di Nusa Penida terus berkembang dengan baik sehingga dia bisa memenuhi kewajibannya mengembalikan pinjaman yang dipakai untuk pengembangan usaha. Semoga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Tradisional Sunda