Kidung Tradisional Sunda

(1)

Trang-trang kolentrang
Si londok paeh nundutan
Mesrat gobang kabuyutan
Tikusruk kana durukan

Kidung ini kerap dinyanyikan anak-anak di daerah Sunda. Diyakini dapat mengundang angin untuk mengusir hujan agar anak-anak dapat bermain layang-layang dengan tenang. Terjemahan dari teks diatas adalah: Trang-trang kolentrang/bunglon mati mengantuk/cabut senjata leluhur/terjerumus pembakaran//



(2)
Cingciripit
Tulang bajing kajepit
Kajepit ku bulu pare
Bulu pare menang moe

Kidung ini dinyanyikan ketika anak-anak hendak bermain petak umpet dan perlu menetapkan salah seorang dari mereka untuk menjadi pencari. Dalam permainan petak umpet, diperlukan satu orang yang berperan sebagai pencari sementara yang lainnya bersembunyi. Sang pencari bertugas untuk menemukan tempat persembunyian teman-temannya. Jika berhasil maka perannya sebagai pencari akan digantikan oleh anak yang berhasil dia temukan tempat persembunyiannya. Sambil menyanyikan teks ini, masing-masing anak yang akan bermain menaruh jari telunjuk disalah satu telapak tangan rekannya yang bertindak selaku penentu. Pada akhir lagu ini selesai dinyanyikan dengan cepat telapak tangan itu akan menutup dan mereka yang jari tangannya terjebak/ tertangkap telapak tangan yang menutup, maka akan bertugas sebagai pencari. Terjemahan dari kidung ini adalah: Cingciripit/tulang tupai terjepit/terjepit bulu padi/bulu padi yang dijemur tadi//

(3)
Neng neleng neng gung
Neng neleng neng gung
Geura gede geura jangkung
Geura sakola ka Bandung
Geura makayakeun indung

Kidung ini dinyanyikan sebagai pengantar tidur anak-anak, berisi doa dan harapan dari orang tua kepada anaknya. Terjemahannya adalah sebagai berikut: Neleng neng gung/neleng neng gung/segeralah besar segeralah jangkung/segera sekolah ke Bandung/segera bahagiakan ibu kandung//









Komentar

Postingan populer dari blog ini