Om Telolet Om, Berbagi Kegirangan

Mungkin tak seorangpun yang menduga kalimat "om telolet om" bisa menjadi sangat viral seperti sekarang ini. Laksana kuman penyakit yang
menular melalui angin, wabah om telolet om begitu cepat menyebar lintas negara dan menarik perhatian beberapa DJ manca negara, seperti DJ Snake, Martin Garrix, Zedd dan juga sejumlah klub sepakbola di belahan Eropa nun jauh disana, seperti Real Madrid dan Manchester City.

Berawal dari para fans lokal yang "membanjiri" kolom komentar media sosial mereka (Twitter, Facebook, Instagram) dengan "mantra" om telolet om, maka merekapun mencari tahu apa itu om telolet om dan kemudian beberapa bahkan ketularan wabah om telolet om (terlepas dari upaya menjadikan ini sebagai strategi untuk lebih mendekatkan diri kepada para penggemar mereka) alhasil tiga kata sakti inipun sempat bertengger di trending topic dunia Twitter selama beberapa hari!

Ngomong-ngomong apa sih om telolet om?! Kenapa om telolet om ini bisa menjadi sangat viral?! Mohon maaf sebelumnya jika saya harus menjelaskan apa itu om telolet om, karena tentu nyaris semua pembaca sudah mengetahui apa itu om telolet om. Namun demikian penjelasan saya ini tentulah untuk memberi pengertian kepada para pembaca tulisan ini beberapa puluh tahun kemudian yang tidak merasakan langsung eforia om telolet om.

Om telolet om merupakan tiga kata yang diteriakkan oleh (pada awalnya) sekumpulan anak-anak belasan tahun ditujukan kepada sopir bis kota antar propinsi yang melintas di kota kecil di Pulau Jawa, untuk membunyikan klakson. Tentu saja suara klakson yang dimaksud bukanlah suara klakson standar pabrikan yang bunyinya monoton itu, melainkan suara klakson yang telah dimodifikasi sehingga mengeluarkan beberapa variasi suara yang memiliki nada. Walau tidak sama persis, suara klakson tersebut seolah-olah berbunyi telolet ... telolet ... dan kata om merupakan sapaan dari para bocah untuk memanggil sang sopir, berasal dari kata bahasa Belanda oom, yang berarti paman. Jadi makna kalimat om telolet om kurang lebih adalah permintaan untuk membunyikan klakson. Tatkala sang sopir menuruti keinginan para bocah itu dengan membunyikan klakson yang mengeluarkan bunyi telolet ... telolet ... maka para bocah inipun berteriak kegirangan.

Namun, mengapa om telolet om bisa begitu mewabah?!

Dunia anak adalah dunia bermain dan bergembira. Kegirangan merupakan salah satu bagian dari dunia bermain anak-anak. Kegirangan memberikan kepuasan yang berakibat menimbulkan kebahagiaan.  Bagi anak-anak, bisa bermain dengan riang gembira saja sudah cukup membuat mereka bahagia. Jika permainan itu bisa membuat mereka kegirangan, maka mereka akan mengulangi lagi permainan itu. Jadi, bahagia itu sederhana, apalagi bagi anak-anak dari golongan masyarakat menengah ke bawah.

Dengan keterbatasan sarana bermain yang tersedia, para bocah ini menjadi lebih kreatif dalam mengeksplorasi hal-hal yang bisa mendatangkan kegirangan. Bunyi klakson telolet merupakan salah satu "penemuan" dalam dunia bermain mereka yang bisa mendatangkan kegirangan. Bunyi klakson yang tak biasa ditambah sikap orang dewasa (sang pengemudi bis) yang menuruti keinginan mereka (dengan membunyikan klakson) merupakan gabungan dua hal yang menimbulkan sensasi tersendiri yang membuat para bocah ini "ketagihan". Dan sorak kegirangan anak-anak ini membangkitkan "rasa bangga di hati para pengemudi bis akan suara klakson mobilnya. Kedua pihakpun saling berbagi. Kegirangan para bocah ditukar dengan kebanggaan sang sopir. Sebuah momen yang indah bukan?!

Kepolosan hati anak-anak yang tanpa pretensi apapun kecuali untuk mencari kegirangan semata, difasilitasi oleh ketulusan para sopir, tanpa disadari mampu menembus kalbu orang-orang yang juga turut merasakan adanya kegembiraan yang dikandung dalam tiga kata: om telolet om.  Dan komunitas dunia maya pun tak mau ketinggalan dan ingin juga menjadi bagian dan merasakan kegembiraan ini sehingga menyebarkan virus om telolet om melintas batas geografi negara.

Buat yang tidak suka atau merasa terganggu dengan wabah om telolet om, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, tak perlu gusar apalagi marah, toh om telolet om tidak akan selamanya berada diatas panggung, suata saat demam om telolet om juga akan mereda. Apa susahnya sih memberi kesempatan orang lain bergembira untuk beberapa saat saja?!

Jadi mari kita rayakan saja kegirangan bersama para bocah lugu dari pinggir jalan, sebentar lagi bus akan lewat, jangan sampai luput untuk teriak:

Om Telolet Om ... !









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kidung Tradisional Sunda